Jumat, 15 Februari 2013

Untuk TUHAN #1


Tuhan, manusia ini tahu Kau mencipatakannya dengan cinta. Manusia ini tahu Kau memberi cinta untuk bekal hidupnya. Manusia ini tahu Kau mengisi hatinya dengan cinta. Tapi, bagaimana bila hati manusia ini telah diporak-porandakan oleh harapan lebih akan cinta? Bagaimana bila manusia ini telah matirasa akan cinta? Bagaimana bila perasaan manusia ini telah dicabik-cabik penghianatan cinta?

Tuhan, sesungguhnya manusia ini tidak ingin hal itu terjadi pada dirinya. Namun beginilah fakta yang ada. Manusia ini kehilangan cinta. Manusia ini tidak punya cinta. Entah siapa yang harus disalahkan, entah siapa yang harus bertanggungjawab.

Tuhan, ampunilah manusia satu ini. Manusia yang paling tidak bisa bersyukur untuk segala karunia-Mu. Ampunilah manusia satu ini, yang dengan sangat terpaksa harus menolak pemilik hati yang telah mencoba mengobati rasa sakit hatinya. Ampunilah manusia ini, yang seakan tak mampu menghargai usaha pemilik hati yang telah berusaha.

Tuhan, memang manusia tidak akan ada yang mengerti keputusan terbaik. Begitu juga dengan manusia ini. Hanya Kau yang tahu pasti apa yang harus dilakukan. Maka Tuhan, apapun yang terjadi setelah detik ini, buatlah semuanya menjadi indah pada waktunya.


Tangis hati salah satu manusia-Mu,
:”

Cerita selanjutnya: Untuk TUHAN #2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar